Review: Lady in Red by Arleen A.

Wednesday, September 21, 2016

Judul : Lady in Red
Penulis : Arleen A.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : April, 2016
Tebal : 357 halaman

SINOPSIS



Betty ...
sebenarnya tidak ingin bersekolah di private school yang mahal itu
bersekolah di sana hanya karena mendapatkan beasiswa
tidak tahu bahwa itu akan mengubah hidupnya
Robert ...
sebenarnya tidak suka bersekolah di private school yang mahal itu
bersekolah di sana hanya karena disuruh orang tuanya
tahu bahwa itu memang jalannya ketika ia melihat Betty

Rhonda ...
tahu ia gemuk
tidak tahu bahwa ia menyukai Greg
tidak tahu bahwa Greg menyukainya juga
Greg ...
tahu ia hanya seorang pekerja di peternakan milik keluarga Rhonda
tidak tahu apakah ia berhak menganggap tempat itu rumah
tidak tahu apakah ia berhak menyukai Rhonda

Tapi sejauh apa pun dirimu pergi,
Sejauh apa pun perasaanmu menjauh,
Selalu akan ada tempat yang menarikmu pulang,
Selalu akan ada hati yang menarikmu kembali.


 ----------------------------------------------------------------------
REVIEW

1920-1955
"Hidup memang bukan film. Tidak ada happily ever after."

Betty Liu adalah seorang gadis keturuan Tionghoa. Dia tinggal di Amerika. Ibunya sejak kecil mendoktrin Betty untuk menyukai warna merah. Semua pakaian Betty sehari-hari berwarna merah, sampai Betty merasa warna merah adalah warna yang mendarah daging di hidupnya.

Betty bukan berasal dari keluarga kaya raya. Namun Betty cerdas. Dia mendapatkan beasiswa di salah satu sekolah terbaik daerah Ford Bragg. Di sekolah barunya Betty dianggap sebelah mata, karena teman-temannya bersekolah disana karena mereka berasal dari keluarga kaya. Tapi ada satu teman sekelas Betty yang tertarik padanya. Bahkan pada pandangan pertama.

Laki-laki itu bernama Robert. Seorang pria yang berasal dari keluarga kaya raya. Orangtuanya memiliki sebuah perternakan besar -Wotton Dairy Farm-. Melihat Betty memunculkan keinginan Robert untuk dapat menyentuh rambut indah Betty. Bahkan kalau bisa berkenalan.
Butuh waktu lama untuk Robert mendapatkan kesempatan itu. Sampai waktu itu tiba, Robert mengundang Betty untuk mengunjungi perternakannya dan membuat mereka berkenalan satu sama lainnya.

2003-2020

Rhonda Roth adalah cicit Betty. Sejak kecil dia memiliki seorang teman bermain yang menemaninya bersama kakaknya Henry. Dia bernama Greg. Greg merupakan anak pekerja di peternakan Betty.
Hubungan Rhonda, Henry dan Greg sangat dekat. Seringkali Henry menentukan permainan apa yang harus mereka mainkan dan Greg bertugas sebagai pemimpin jalan.
Sejak kecil juga Greg hadir sebagai penolong Rhonda. Kemanapun Rhonda pergi Greg selalu melindunginya, berharap Rhonda selamat sampai ke tempat tujuan.

Waktu berjalan cepat. Menjelang dewasa Rhonda tidak ingin lagi diganggu Greg saat dia hendak berpergian namun Greg tetap ingin melindungi Rhonda. Rhonda mulai punya kehidupan sendiri dimana Greg tidak ikut serta. Bahkan Rhonda mulai berkenalan dengan beberapa laki-laki dan mempunyai pacar. Tanpa disadari Greg sudah lama menyimpan rasa terhadap Rhonda. Namun Rhonda seringkali menganggap Greg hanya sebagai pegawainya saja, bukan sahabat yang menemaninya sejak kecil.

Saat Rhonda memutuskan untuk meneruskan sekolah di daerah Boston jauh dari Wotton. Greg kehilangan. Menurut Greg segala sudut di Wotton mengingatkannya pada Rhonda. Suatu hari kabar menggemparkan harus didengar Greg. Rhonda pulang ke Wotton bersama seorang pria bernama Brandon. Mereka terlihat mesra, setidaknya begitulah yang terlihat di mata Greg.
Melihat kehadiran Brandon di sisi Rhonda, Greg memutuskan untuk bekerja di tempat lain. Semata-mata untuk menata hatinya yang kehilangan Rhonda.
"Terkadang risiko memang harus diambil untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan."
Namun apa yang terjadi saat Greg menyadari kalau ternyata Greg terlambat menyatakan perasaannya? Apa yang akan dilakukan Greg saat mengetahui ada yang tidak beres dalam diri Brandon? Tepatkah keputusan Greg untuk pergi meninggalkan Wotton?
----------------------------------------------------------------------
Sejujurnya saat mengetahui banyaknya teman-teman blogger buku yang mereview buku ini dalam blognya memunculkan rasa penasaranku ingin juga coba membacanya. Apalagi buku ini ditulis oleh Arleen, dimana aku terpesona dengan buku pertamanya, Ally.

Saat melihat cover buku ini jujur saja aku menerka-nerka seperti apa cerita yang akan diangkat. Covernya memiliki dua sisi tokoh perempuan. Apalagi judul yang digunakan Lady in Red. Sound interesting.

Saat aku coba mulai membacanya, aku kembali menerka-nerka seperti apa cerita yang coba ditampilkan penulis. Aku sempat berpikir buku ini berkisah tentang Tionghoa atau semacam kisah sejarah? Karena setting waktu yang digunakan aku saja belum lahir. Namun dugaanku salah. Novel ini murni romance.

Novel ini ditulis cukup unik. Menampilkan tigga setting waktu yang berbeda, penulis dapat menggambarkannya dengan baik. Penulis paham apa yang terjadi di sebuah lingkup kerja perternakan, penulis juga paham mengenai kehidupan keluarga tionghoa. Terlihat penulis melakukan risetnya dengan baik.

Aku suka akan ide pekerjaan yang dihadirkan dalam buku ini. Penulis mengangkat tema perternakan dimana aku rasa belum pernah diangkat penulis lokal bergenre yang sama. Seru saat penulis berhasil menanamkan imajinasi ikut berpetualang bersama Greg dan Rhonda dalam dunia perternakannya.
Aku bahkan mendapatkan ilmu baru mengenai seluk beluk perternakan yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Penggambaran akan dunia perternakan cukup detail digambarkan.

Tokoh yang dihadirkan juga memiliki keunikan masing-masing. Betty seorang gadis cantik dengan kecintaannya warna merah. Robert yang insentrik penampilannya. Rhonda yang gemar sekali melukis. Serta Greg dengan sikap gentle nya terhadap Rhonda.

Sejujurnya aku cukup sulit saat ingin memulai menulis review ini. Karena aku tidak membayangkan penulis memiliki ide yang unik dalam mengemas keluarga Betty. Font yang cukup kecil dan narasi yang cukup panjang di setiap paragrafnya dapat membuat pembaca rentan saat harus berkonsentrasi akan alur yang coba ingin diarahkan penulis. Tapi hal itu cukup tertolong karena penulis memberikan bagan silsilah keluarga Betty. Bagan itu cukup menolong pembaca yang bingung dengan penokohan yang cukup banyak dalam kisah ini.

Overall, aku kembali terkesima dengan cara menulis Arleen dalam karyanya. Aku juga cukup kaget dengan twist yang diberikan pada menjelang akhir cerita. Membaca kisah keluarga Betty juga menyindir pembaca untuk berani mengambil resiko akan sesuatu yang kita inginkan sejak lama. Kadang yang kita perlukan adalah berani ebrtindak, sebelum menyesal karena terlambat mengatakannya.

Tidak sabar membaca karya Arleen selanjutnya.




Selamat membaca!

Cheers,

APRL

0 komentar:

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.