Review: Romansick by Emilya Kusnaidi

Saturday, November 28, 2015

Judul : Romansick
Penulis : Emilya Kusnaidi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 280 halaman
Terbit : Febuari, 2015

SINOPSIS




Her life was almost perfect. Pekerjaan sebagai editor di majalah fashion ternama, rekan kerja yang baik hati meskipun doyan gosip, serta dua sahabat cowok yang selalu ada ketika dibutuhkan. So what a girl could ask for more? Well, please underline the ‘almost’ part.

Audrey ‘Dre’ Kahono jatuh cinta setengah mati dengan Eren,sahabatnya––namun nggak pernah punya keberanian untuk mengungkapkan hal itu. Sebuah pengakuan mendadak dari Eren membuatnya terseret dalam insiden penuh kesialan yang berujung pada serentetan drama baru; pertemuan tanpa sengaja dengan Austin yang moody setengah mati, insiden di pelataran parkir, dan belum lagi soal liburan ke Bintan yang mendadak namun berakhir mengejutkan!

Austin yang persisten mendekati Dre membuat Dre kesal tapi lama-lama suka. Nah, masalahnya, ketika Dre mulai dekat dengan cowok lain, Eren malah kelihatan uring-uringan. Belum lagi drama antara Dre dan Eren berakhir, Austin malah menambah drama baru dalam hidupnya...


REVIEW

Audrey, Tara dan Eren merupakan sahabat. Mereka sering melalui berbagai aktifitas hanya untuk sekedar bertemu disebuah kedai kopi. Walau ketiganya mempunyai kesibukan berbeda selalu meluangkan waktu untuk bertemu.

Audrey merupakan perempuan satu-satunya di lingkar persahabatan mereka. Hal itu membuat Audrey menerima banyak perhatian dari kedua sahabatnya. Audrey pun tidak ragu untuk membagi masalahnya ke dua sahabatnya itu.

Tara merupakan sosok bad boy yang suka sekali membuat patah hati banyak perempuan. Wajahnya yang ganteng menjadi faktor pendukung banyak perempuan yang menaruh hati padanya. Tapi Tara tidak pernah serius pada satu perempuan. Persahabatannya dengan Audrey dan Eren membuatnya menyadari ada sesuatu yang disimpan Audrey terlalu lama. Hal itu membuatnya geram.

Eren merupakan laki-laki yang menarik perhatian Audrey. Sejak lama Audrey menyimpan rasa pada Eren. Kehadiran Ayuna pacar Eren semakin mempersulit segalanya. Mendengar Eren ingin melamar Ayuna membuat Audrey patah hati sebelum sempat Audrey menyatakan perasaannya.

Pertemuan tidak sengaja disebuah pesta dengan sosok laki-laki jangkung yang memiliki senyum asimetris membawa Audrey dalam sebuah permasalahan baru. Kehadiran Austin memberi warna berbeda dikehidupan Audrey. Dengan segala sikap yang Austin tunjukkan membuat Audrey nyaman disisi Austin. Sampai saat Audrey bertemu dengan Sissy. Sosok Sissy mengubah pandangan Audrey pada Austin. Terungkaplah semua rahasia Austin..
---------
Pertama kali membaca karya Emilya ini membuatku kesel sendiri. Tema yang diangkat sederhana. Sahabat yang berusaha move on akan penantian yang cukup panjang. Akan memendam rasa yang cukup melelahkan. Tema seperti ini memungkinkan sekali akan disukai pembaca pada umumnya.
Hanya saja aku menemukan beberapa kekurangan dalam novel ini.

Pada halaman awal jujur aku katakan kalau aku sempat sulit mengenali gender dari nama tokoh yang diberikan. Dre, Eren dan Tara tidak menunjukan spesifikasi jenis kelamin yang jelas wanita atau pria. Aku harus membaca dua kali saat mereka bercerita tentang gebetan masing-masing.

Tidak banyak penulis yang mempu menuliskan sebuah cerita dengan perpaduan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Novel ini mungkin termasuk kategori yang kurang berhasil. Jujur saja aku tidak menikmatinya. Seperti penggalan kalimat ini:
"Gue yanh cewek aja tahu bros before hoes" (halaman 215)
kata Bros dan Hoes disini perumpaan maksud nya apa ya?
Aku memang menyadari lebih enak mengungkapkan suatu makna dengan Bahasa Inggris, hanya kalau itu membuat bingung pembaca, mungkin sebaliknya dicari penggalan kata dengan Bahasa Indonesia saja.

Aku juga menemukan banyak typo di dalam novel ini yaitu tidak adanya spasi antar satu kata dengan kata lain juga salah pengetikan huruf yang digunakan. Aku juga menemukan kata tidak baku yang digunakan. Entah memang sengaja menghadirkan gaya tidak baku, tapi semoga dapat menjadi acuan untuk memperbaiki cetakan selanjutnya. Aku mencatatnya, antara lain:
  
"Senyum yang dipaksakan munxcul di wajah Dre." (halaman 75)
Munxcul seharusnya muncul.

"Bersender kepada laki-laki..." (halaman 168)
  Bersender seharusnya Bersandar.

"...kemudian menyenderdi sofa..." (halaman 178)
menyederdi seharusnya menyadar di.

"Alis Dre menukik ke bawah, tidak menyetujuiperkataan Tara." (halaman 178)
menyetujuiperkataan seharusnya dipisah menjadi menyetujui perkataan.

"Dan hal itumembuat emosi..." (halaman 215)
Itumembuat seharusnya dipisah menjadi itu membuat.
  
Terlepas dari kekurangan yang aku sebutkan diatas, novel ini kuat sekali dengan pribadi dan konflik antar tokohnya. Tokoh Austin langsung menjadi idola sekaligus tokoh yang mudah dibenci dengan sikap jerk nya. Persahabatan antara Eren, Dre dan Tara juga dihadirkan begitu kuat. Mereka mampu saling mendukung satu sama lainnya. Merupakan suatu nilai plus yang dijadikan acuan bagi pembaca yang menyukai tema persahabatan.

Membaca kisah ini juga membuat laki-laki menyadari bahwa mereka harus sedikit peka akan perasaan perempuan yang mungkin menaruh hati padanya. Sosok Eren dalam tokoh ini yang tumpul akan segala simbol yang diberikan perempuan menjadi gambaran nyata yang sering kita temukan sehari-hari.

Aku pribadi sangat menikmati alur cerita secara keseluruhan. Menggunakan POV ketiga tidak menjadikan penulis menjadi sosok yang tahu akan segala hal yang dialami tokoh. Penulis membawa pembaca perlahan ikut menyelami sendiri konflik yang dihadirkan.

Menjelang ending, aku sangat berharap akan hadir kelanjutan cerita dari tokoh Dre dan Austin. Sosok Austin sepertinya tidak cukup digambarkan dalam novel ini saja. Semoga saja dibuat kisah Austin sendiri nantinya.

Walau banyak typo aku temukan dalam cerita ini, aku menyukai alur cerita dan tema yang diberikan. Semoga review ini menjadi bahan pertimbangan penerbit untuk memperbaiki cetakan romansick selanjutnya.
Untuk kalian yang menyukai tema friendzone dan benci sekali akan sikap laki-laki yangs ering tumpul menyadari perasaan para perempuan, novel ini wajib kalian baca.
Dengan cerita yang mengalir, tidak membutuhkan waktu lama untuk selesai membacanya.

3/5
Selamat membaca!

0 komentar:

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.